Daftar Blog Saya

Senin, 30 Januari 2012

GAS HHO SEBAGAI PENGHEMAT BAHAN BAKAR PADA KENDARAAN BERMOTOR

Sel bahan bakar (fuel cell) seringkali dianggap sangat menarik dalam aplikasi modern karena efisiensi tinggi dan penggunaan bebas-emisi, berlawanan dengan bahan bakar umum seperti methane atau gas alam yang menghasilkan karbon dioksida.

Molekul gas Hydrogen merupakan bahan bakar alternative yang termasuk dalam Energi Baru untuk masa depan dan ramah lingkungan. Melalui Proses Elektrolisa, Molekul air (H2O) akan terpisah menjadi molekul gas hydrogen (H2) dan Gas Oxygen (O2). Gas H2 yang dihasilkan mempunyai sifat mirip dengan bahan bakar bensin, alkohol, solar (diesel) atau bahan bakar sejenisnya. Karakteristik H2 tersebut mudah terbakar (flammable) pada suhu ruangan dan tahan tekanan. Menurut Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bahwa Gas Hidrogen termasuk Energi baru yang masuk dalam kelompok Nuklir, Coal Bed Methane, Liquified Coal dan Gasified Coal. Gas H2 lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia dalam menggunakan energy. Karena H2 dapat diperoleh dari air dan air cukup banyak ada dimana-mana, sehingga dapat dikatakan bahwa H2 adalah sumber Energi Baru masa depan yang berkelimpahan dan murah.

Hidrogen yang diperoleh dari proses elektrolisa dapat digunakan sebagai penghemat bahan bakar kendaraan bermotor seperti; motor, mobil, kapal nelayan, generator set dan lain-lain. Kendaraan hidrogen adalah kendaraan yang mempergunakan gas hidrogen sebagai bahan bakarnya. Kendaraan tersebut tidak terbatas pada mobil dan motor saja, melainkan telah ada pesawat udara yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakarnya. Pada dasarnya kendaraan yang menggunakan bahan bakar hydrogen merupakan kendaraan ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar konvensional seperti minyak yang biasanya akan menimbulkan polusi dan efek rumah kaca.

Ada dua bentuk kendaraan yang menggunakan bahan bakar hidrogen yaitu:

Kendaraan dengan mesin pembakaran dalam, merupakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar hidrogen seperti halnya mesin pembakaran dalam yang menggunakan bahan bakar gas.
Kendaraan dengan sel bahan bakar, yang seringkali dianggap sangat menarik dalam aplikasi modern karena efisiensi tinggi dan penggunaan bebas-emisi, berlawanan dengan bahan bakar umum seperti methane atau gas alam yang menghasilkan karbon dioksida. Satu-satunya hasil produk dari bahan bakar yang beroperasi menggunakan hidrogen murni adalah uap air.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh laboratorium Otomotif Fakultas Teknik dan Sains UNAS Jakarta, manfaat Gas Hidrogen bagi masyarakat luas tidak hanya untuk penghemat bahan bakar bagi kendaraan melainkan dapat digunakan untuk kompor Rumah Tangga, Pemanas pada proses peleburan besi atau Burner, uap air panas (steam), alat pengelasan dan lain sebagainya. Alat penghemat kendaraan atau mesin berbahan bakar minyak yang telah kami temukan bernama EcoPowerBosster (EPB). Cara kerja alat tersebut tidak mengubah standard mesin kendaraan. Dengan memasang EPB di ruang mesin, isi EPB dengan air destilasi, aliri dengan listrik DC, dan EPB akan memproduksi gas HHO (hidrogen+oksigen) untuk disupply ke ruang bakar. Gas HHO disuplai ke ruang bakar melalui intake manifold atau filter udara. Arus listrik ke EPB hidup hanya setelah kunci kontak diputar ke posisi ON. Setelah kunci kontak OFF, maka EPB tidak bekerja. EPB disuplai dengan tegangan DC 12V, arus 8-10A, dan tidak mengganggu kinerja alternator secara berlebihan, pada kendaraan roda dua (motor), DC 12V, arus 2-5A.

Schematic instalasi EPB pada mesin kendaraan

Produksi HHO oleh EPB harus seimbang dengan besar isi langkah (CC) mesin. Sejauh yg dipraktekkan di workshop kami, satu unit EPB cukup untuk menyuplai HHO ke ruang bakar mesin ber-CC 2000. Suplai HHO stabil dari putaran rendah hingga tinggi maupun jarak tempuhnya. Respon EPB tidak membutuhkan waktu lama, begitu mesin start maka EPB langsung bekerja mensuplai HHO ke ruang bakar sesuai dengan putaran mesin atau kecepatan yang dibutuhkan.

Instalasi EPB pada kendaraan roda dua

Gas HHO ini bila dimasukan didalam ruang bakar dan terbakar akan didapat sebuah pembakaran yang baik dan nyaris sempurna sehingga ruang bakar menjadi lebih bersih dari beberapa penelitian dan percobaan yang dilakukan didapat sebuah kesimpulan positif bahwa gas hidrogen yang didapat dari hidrogen maker ini adalah sebagai berikut:

Proses pembakaran yang nyaris sempurna diharapkan akan dapat menghilangkan emisi gas buang yang berbahaya bagi manusia dan alam, dengan demikian juga akan dapat mengurangi efek pemanasan global akibat dari sisa pembakaran yang tidak sempurna.
Meningkatkan performa dan kekuatan daripada mesin itu sendiri dan menurunkan suhu mesin, suara dari mesin menjadi lebih halus tidak berisik, mesin menjadi lebih awet, menghemat bahan bakar (konsumsi yang diuji adalah 70% gas hidrogen dan 30% bensin) jadi terjadi pengiritan bensin setidak tidaknya hingga 40%

Sebagai referensi seorang teman yang mengaplikasikan hidrogen maker pada sepeda motornya yang sebelumnya hanya dapat dipacu dengan kecepatan 80km/jam (maksimal) dengan kondisi mesin sangat bergetar setelah memakai hidrogen maker mampu dipacu dengan kecepatan 100km/jam, mesin masih dalam keadaan dingin dan stabil tanpa getaran.



ANALISA PRODUKSI GAS HIDROGEN

Proses elektrolisa air dapat menjadikan; 1 liter air menghasilkan 1,750 liter gas HHO, sehingga dapat dikatakan bahwa bahan bakar berasal dari air merupakan bahan bakar gas yang diproduksi pada saat diperlukan (HHO gas on demand) tanpa harus menyimpannya pada tabung yang besar dan tidak harus ada kebocoran gas yang dapat memungkinkan terjadinya ledakan pada gas. Dalam penggunaan gas HHO pada kendaraan bermotor, memiliki dua macam bahan bakar (dual fuel) yang masuk keruang bakar secara bersamaan yaitu bensin atau diesel dengan gas HHO, sehingga penggunaan bahan bakar utama berkurang dari seharusnya (hemat bahan bakar) dengan atau tanpa mengurangi tenaga mesin, bahkan menambah tenaga mesin yang disebabkan oleh kecepatan bakar (flame speed) gas H2 yang sangat besar (130 m/s), sehingga seluruh bahan bakar yang berada diruang bakar habis terbakar oleh karena itu emisi gas buang juga menurun dan ramah lingkungan.

Standar produksi gas HHO yang dapat dijadikan acuan adalah berdasarkan hasil penelitian Faraday yaitu: 1 liter gas HHO per jam memerlukan catu daya sebesar 2,36watt atau 1/60liter per menit (16,6cc), standar ini dijadikan 100% produktivitas gas HHO.

Luas permukaan plat elektrolisa yang dapat berproduksi dengan sempurna adalah: 1 cm2 memerlukan 0,24Ampere atau 1Ampere = 4 cm2 , dari perhitungan ini dapat dirancang besarnya plat yang diperlukan sesuai dengan besarnya arus listrik yang akan dibebankan pada plat.

Setiap sel elektrolisa yaitu 1 sel positif dan 1 sel negatif memerlukan tegangan 1,23Volt dan ditambah dengan kehilangan efisiensi sehingga tegangan maximal adalah 2Volt, diatas 2Volt terjadi panas.

(Sumber: Ir. Ajat Sudrajat MT & Eddy Arifin Dipl.-Ing pada Makalah Seminar dalam rangka Konvensi BKM-PII 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar